Senin, 19 September 2016

Apa itu Smart Grid

Pengertian Smart Grid 
Smart Grid [SG] adalah jaringan sistem tenaga listrik (dari hulu hingga hilir) yang menggunakan teknologi sistem digital untuk memonitoring dan memenajemen transfer energi listrik dari semua sumber pembangkit untuk memenuhi kebutuhan beban. 
Smart Grid mengkoordinasi kebutuhan dan kemampuan semua unit generator, operator grid, end-users dan stakeholder pasar listrik untuk mengoperasikan semua bagian sistem seefesien mungkin, meminimasi biaya dan efek lingkung.


Karakteristik Smart Grid
  • Memungkinkan partisipasi informasi pelanggan. Pelanggan dapat membantu menyeimbangkan antara suplai dan demand dengan memodifikasi cara penggunaan dan pembelian daya listrik. Modifikasi ini muncul sebagai hasil dari motivasi dan perilaku pelanggan yang memilih bentuk pembelian daya yang berbeda. Pilihan tersebut meliputi teknologi dan informasi baru tentang penggunaan listrik mereka dan bentuk baru harga listrik serta insentif yang diterima. 
  • Mengakomodasi semua pembangkit dan pilihan penyimpanan (Storage Option). Smart grid mengakomodasi tidak hanya sistem pembangkit tenaga listrik yang besar, namun juga menumbuhkan komponen sumber energi terdisitribusi pelanggan, dan mengintegrasikannya termasuk Renewable Energy (RE) skala kecil, energi storage, yang akan tumbuh dengan pesat dalam pasar energi listrik. 
  • Memungkinkan menghasikan produk baru, pelayanan dan pasar energi listrik. Perencanaan yang tepat dan pengoperasian pasar listrik yang efesien membuka peluang untuk pelanggan untuk memilih pelayanan yang kompetitif. Beberapa dari variabel grid independen harus memenajemen secara eksplisit energi, kapasitas, lokasi waktu, rate perubahan dan kualitas. Pasar dapat memainkan peranan yang besar dalam memenajemen variabel variabel tersebut. 
  • Menyediakan kualitas daya pada batasan yang diperlukan. Tidak pada semua perusahaan dan tidak semua pelangga rumah tangga membutuhkan kualitas daya yang sama. Smart grid mensuplai berbagai variasi grade (harga) kualitas daya. Dalam masa yang akan datang harga (cost) kualitas daya premium dapat dimasukkan dalam kontrak pelayanan. 
  • Optimisasi Asset peralatan dan efesiensi operasi. Smart grid diaplikasikan untuk mengoptimalkan penggunaan aset-aset yang ada. Contoh: mengoptimalkan kapasitas yang dapat dicapai dengan rating dinamik yang mengizinkan asset untuk digunakan pada beban yang besar secara kotinyu. Efesiensi pemeliharaan dapat dioptimalkan dengan kondisi dasar-pemeliharaan. Sistem kontrol devais dapat diatur untuk mengurangi losses dan mengeliminasi kesemrawutan. Efesien pengoperasian meningkat saat pemilihan biaya termurah pengiriman energi (least-cost energy-delivery) sistem yang tersedia melalui ragam devais sistem kontrol.
  • Memberikan kefleksibelan (resiliency) terhadap gangguan, serangan dan bencana alam. Kefleksibelan (resiliency) mengacu pada kemampuan sistem untuk bereaksi terhadap kejadian yang tidak diharapkan dengan mengisolir elemen yang bermasalah sedangkan yang lainnya dipulihkan pada operasi normal. Hal ini merupakan tindakan aksi pemulihan mandiri (self healing action) dalam mengurangi gangguan pelayanan kepada pelanggan. 

Area Teknologi Smart Grid
Area dari teknologi Smart grid terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
1. Wide Area Monitoring and Control
  • Memonitor secara real time dan menampilkan (display) komponen sistem tenaga listrik dan performansinya yang melintasi sistem interkoneksi dan area geograpis yang luas, serta menolong operator dalam memahami dan mengoptimalkan komponen sistem. 
  • Sistem analitik teknologi monitoring dan kontrol meliputi wide area monitoring awarness (WASA), wide area monitoring system (WAM) dan wide area adaptive protection, control dan automation (WAAPCA) serta menghasilkan data untuk decision making, mitigate wide area disturbance dan perbaikan kapasitas transmisi dan kehandalan sistem

Gambar 1. Ilustrasi Area Teknologi Smart Grid

2. Integrasi teknologi informasi dan komunikasi;
  • Pokok infrastrukur komunikasi adalah apakah menggunakan jaringan komunikasi private (radio network, meter mesh network) atau publik dan jaringan (internet, cellular, telepon) yang mendukung transmisi data off-line dan real time dan selama terjadi gangguan. 
  • Bersama dengan perangkat komunikasi, komputasi signifikan, perangkat lunak sistem kontrol dan perencanaan sumber daya perusahaan, perangkat lunak pendukung pertukaran dua arah informasi antara stakeholder adalah memungkinkan penggunaan dan manajemen grid yang lebih efisien.
3. Integrasi pembangkit Renewable Energy (RE) dan Distributed Generation (DG); 
  • Integrasi pembangkit RE dan DG meliputi skala besar pada level transmisi, skala medium pada level distribusi dan skala kecil pada level komersial atau level residensial yang hadir menantang yang dapat di dispatch dan dikontrol

Apikasi Penguatan Sistem Transmisi 
  • Penggunaan teknologi FACTS (flexible AC transmission system). 
  • Penggunaan teknologi HVDC 
  • Penggunaan HTS (High tempratur super conductor) untuk mengurangi losses dan membatasi arus Hubung singkat. 

Manajemen grid sistem distribusi 
  • Distribusi dan gardu mensensing dan melakukan proses otomasi yang dapat mengurangi gangguan dan mempercepat waktu pemulihan, memelihara level tegangan dan memperbaiki manajemen asset. 
  • Sistem distribusi yang advance dapat melakukan proses automasi real time dari sensor dan meter untuk mendeteksi lokasi gangguan, automasi rekonfigurasi feeder, tegangan dan optimasi daya reaktif atau mengontrol DG.

Infrastruktur Metering yang Advance 
Advance Metering Infrastruktur (AMI) meliputi sejumlah teknologi dalam arti smart meter yang memungkinkan dua arah aliran informasi, yaitu memberikan data kepada pelanggan tentang harga jual listrik dan pemakaian konsumsi energi, yang meliputi waktu dan konsumsi energi listrik. 

AMI berfungsi: 
1. Meremote signal harga pelanggan. 
2. Mampu mengoleksi dan dan melaporkan data konsumsi pelanggan. 
3. Memperbaiki diagnosa energi secara lebih detil dari penggunaan beban. 
4. Mampu mengidentifikasi lokasi dan perluasan gangguan secara remote melalui fungsi metering
5. Meremote hubungan dan memutuskan hubungan. 
6. Deteksi Losses dan pencurian. 
7. mampu untuk melayani pilihan energi yang di inginkan.

Infrastruktur Sistem Charging Transportasi 
Infrastruktur charging sistem transportasi menangani pembayaran (billing), schedulling dan kepintaran (intelligent) lain dimasa depan untuk smart charging (grid-to-vehicle). Untuk jangka panjang sistem charging akan menyediakan sistem tenaga tambahan seperti cadangan kapasitas, penghematan beban puncak dan regulasi transportasi pada sistem grid. Hal ini akan berinteraksi dengan sistem AMI dan sisi pelanggan (costumer-side).

Sistem Sisi Pelanggan 
  • Sistem sisi pelanggan digunakan untuk mengatur konsumsi energi lsitrik (misal pada industri, dan level rumah tangga) meliputi manajemen sistem, energy strorage devais, perkakas pintar dan DG. 
  • Keuntungan efisiensi energi dan pengurangan demand puncak dapat dipercepat dengan menampilkan di rumah / dashboard energi, peralatan pintar dan lokal storage
  • Respon permintaan meliputi respon pelanggan manual dan otomatis.

Teknologi Smart Grid


Tidak ada komentar:

Posting Komentar